
Pada tanggal 9 Oktober, bertepatan dengan Hari Hangul, anggota BLACKPINK, Jennie Kim, merayakan warisan aksara Korea dengan cara yang istimewa. Melalui labelnya, OA (Oddatelier) Entertainment, Jennie meluncurkan sebuah font baru yang diberi nama “Zen Serif”. Proyek ini bukan sekadar peluncuran font biasa, melainkan sebuah pernyataan artistik dan budaya yang bertujuan untuk memperkenalkan keindahan serta kepraktisan Hangul kepada khalayak global.
Filosofi di Balik “Zen Serif”




Nama “Zen Serif” sendiri menyimpan makna mendalam yang merefleksikan estetika dan filosofi pribadi Jennie. Kata “Zen”, yang berasal dari bahasa Jepang dan Tionghoa yang berarti “meditasi” atau “ketenangan batin”, telah menjadi motif berulang dalam karya-karya Jennie. Sebelumnya, ia menggunakan “Zen” sebagai judul lagu dalam album solonya yang dirilis Maret 2025. Penggunaan kembali kata ini menggarisbawahi identitas Jennie yang mengusung gaya hidup dan estetika yang tenang, minimalis, namun tetap elegan.
Secara visual, “Zen Serif” mengadopsi gaya serif, yang dikenal dengan “kait” kecil di ujung setiap huruf, memberikan kesan formal, berkelas, dan mudah dibaca—gaya yang sering ditemukan dalam buku dan majalah elegan. Namun, Jennie dan tim desainnya tidak berhenti di situ. Mereka menambahkan sentuhan inovatif dengan memasukkan elemen kaligrafi bergaya huruf hitam (black letter) serta nuansa lembut khas tulisan Hangul. Hasilnya adalah perpaduan harmonis antara modernitas dan tradisi, sebuah “bahasa visual baru” yang belum pernah dicoba sebelumnya, memadukan estetika Barat dan Korea.
Zen Serif: Font Korea Pertama di Aplikasi Edits Meta

Terobosan “Zen Serif” tidak hanya berhenti pada desainnya yang unik. OA Entertainment bekerja sama dengan Meta, perusahaan induk Instagram, Facebook, dan WhatsApp, untuk membawa font ini ke aplikasi pengeditan video mereka, Edits. Kolaborasi ini menjadikan “Zen Serif” sebagai font Korea pertama yang tersedia secara global di aplikasi tersebut. Ini berarti pengguna dari berbagai belahan dunia kini dapat langsung menerapkan font buatan Jennie ini pada konten video yang mereka edit di Edits, kemudian mengunggahnya ke Instagram.
Font “JENNIE” ini sudah dapat diakses di aplikasi Edits versi 401.0.0.55.108 untuk perangkat Android, menempati posisi paling depan di samping font “Modern”. Menariknya, meskipun dirancang untuk aksara Korea, “Zen Serif” juga dapat digunakan untuk penulisan alfabet Latin, termasuk bahasa Indonesia, Inggris, dan lainnya, menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitasnya.
Selain tersedia di Edits, “Zen Serif” juga dapat diunduh dan diinstal secara gratis oleh siapa pun. Namun, agensi menegaskan bahwa penggunaannya tidak diperbolehkan untuk tujuan politik, promosi kekerasan, diskriminasi, atau pelanggaran hak pihak lain, menjaga integritas dan pesan positif dari proyek ini.
Peran Jennie dalam Mempromosikan Budaya Korea
Peluncuran “Zen Serif” sejalan dengan citra Jennie yang selama ini aktif memperkenalkan budaya Korea kepada dunia. Dari lirik lagu-lagu solonya seperti “Zen” dan “Seoul City” yang menyinggung kecintaannya pada budaya dan kota kelahirannya, hingga perannya sebagai duta pariwisata kehormatan Seoul, Jennie telah berkontribusi besar dalam mempromosikan identitas Korea. Kampanye seperti “Absolutely in Seoul” menjadi bukti komitmennya dalam menampilkan keindahan dan modernitas tradisi Korea.
Melalui proyek “Zen Serif”, Jennie kembali memperkuat posisinya sebagai “seniman paling Korea dan berkelas dunia” yang mampu menjembatani tradisi dan masa depan. Seperti yang diungkapkan OA Entertainment, “Sebagaimana Raja Sejong bermaksud agar siapa pun dapat dengan mudah belajar dan menulis, Jennie berharap semakin banyak orang dapat menikmati estetika Hangul.” Dalam citra yang dirilis, Jennie memegang pesawat kertas di depan tirai putih, secara simbolis mewakili “koneksi antara tradisi dan masa depan”, dengan teks “ODD ATELIER,” “OA,” dan “2023” yang harmonis, menunjukkan perpaduan Korea dan Inggris.
Dampak dan Antusiasme Publik
Peluncuran “Zen Serif” telah mendapatkan respons antusias dari warganet. Komentar seperti “Jennie melakukan ini di hari Korea, aku sangat tersentuh,” “Aku akan membuat penggemar di seluruh dunia menggunakan Hangul,” dan “Aku harus memasukkan ini ke dalam buku teks Hangul” menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif Jennie. Ini membuktikan bahwa melalui musik, fashion, seni, dan kini font Hangul, Jennie tidak hanya menciptakan “pengaruh budaya” tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk mengenal dan merayakan keindahan budaya Korea.
“Zen Serif” tidak hanya sekadar font; ia adalah jembatan budaya, sebuah karya seni yang menggabungkan tradisi dan modernitas, dan sebuah bukti nyata dari dedikasi Jennie dalam membawa warisan Korea ke panggung dunia.