
JAKARTA – Momen kelahiran anak pertama selalu menjadi babak baru yang penuh haru dan tantangan bagi setiap pasangan. Hal ini dialami betul oleh influencer dan brand ambassador ternama, Nita Vior, bersama suaminya, Vincent Kosasih. Setelah menanti sembilan bulan, Vior akhirnya menyambut kehadiran buah hati pertamanya. Namun, proses kelahiran yang ia lalui jauh dari kata mulus, penuh dengan keputusan sulit yang menguji mentalnya.
Pada hari kelahirannya, Vior (26 Juli 1999) telah berjuang keras untuk mewujudkan impiannya: melahirkan secara normal. Sejak awal memasuki usia kehamilan 39 minggu, Vior dan Vincent telah mempersiapkan diri untuk proses persalinan alami.
⏱️ Pertaruhan Waktu dan Minimnya Pembukaan
Perjuangan itu dimulai ketika tim medis menyarankan pemasangan induksi balon untuk membantu memicu pembukaan pada leher rahim. Prosedur ini dilakukan pada hari itu, dimulai sekitar pukul 10 pagi. Induksi balon diharapkan dapat mempercepat proses pembukaan sehingga persalinan normal dapat segera dilakukan.
Namun, waktu berjalan lambat dan harapan Vior harus diuji. Vincent Kosasih, yang setia mendampingi istrinya, menceritakan detik-detik menegangkan itu melalui unggahan media sosial.
“Kami sudah mulai pasang induksi balon jam 10 pagi sampai jam 1 siang, [pembukaan] cuma naik setengah centimeter,” jelas Vincent dengan nada tak menyangka. “Setelah 6 jam, tadi jam 4 atau setengah 5, pembukaannya cuma naik 2 centimeter guys.”
Artinya, setelah berjam-jam menahan rasa sakit dan berharap, pembukaan yang ideal untuk persalinan normal tidak tercapai. Bahkan, Vior sendiri dilaporkan tidak merasakan kontraksi atau mules yang signifikan, sebuah tanda bahwa tubuhnya belum siap merespons induksi dengan baik.
⚠️ Komplikasi Tak Terduga: Lilitan Tali Pusar dan Tali Pusar Pendek
Di tengah ketidakpastian pembukaan yang lambat, tim dokter menemukan dua komplikasi serius yang menjadi penentu akhir dari proses persalinan Vior.
Komplikasi pertama adalah adanya satu lilitan tali pusar di leher bayi. Lilitan ini, meskipun kadang tidak berbahaya, dapat berisiko tinggi saat proses mengejan. Tekanan saat persalinan normal dapat membuat lilitan semakin ketat, mengganggu suplai oksigen ke bayi, dan berpotensi menyebabkan fetal distress (kondisi gawat janin).
Komplikasi kedua yang tak kalah mengkhawatirkan adalah kondisi tali pusar yang pendek.
“Kalau gak kelilit tali pusar, tali pusarnya pendek,” tambah Vincent, merangkum alasan krusial yang diungkapkan dokter. Tali pusar yang pendek sangat membatasi jarak aman bayi bergerak saat proses persalinan. Jika dipaksakan lahir normal, risiko tali pusar tertarik kuat dan menyebabkan masalah plasenta atau bahkan gawat janin sangat tinggi.
Dua faktor medis yang tidak dapat ditawar ini membuat tim dokter harus mengambil keputusan tegas dan cepat demi keselamatan ibu dan bayi. Mimpi persalinan normal harus segera dihentikan.
🙏 Permintaan Maaf Penuh Haru di Detik-Detik Operasi
Keputusan untuk beralih ke operasi Caesar emergency (darurat) harus diterima Vior pada hari itu juga. Keputusan ini, yang diambil atas dasar pertimbangan medis yang paling aman, membawa beban emosional yang luar biasa bagi Vior.
Dalam unggahan Instagram Story sesaat sebelum masuk ruang operasi, Vior menuliskan pesan singkat yang mengharukan, ditujukan kepada bayi yang masih berada dalam kandungannya:
“Maaf ya Nak, sudah bikin kamu berjuang sendirian.”
Kalimat itu menyiratkan betapa Vior merasa bersalah karena tidak bisa melahirkan bayinya melalui jalur yang ia impikan. Ini adalah perasaan umum yang dialami banyak ibu yang menjalani caesar non-elektif—rasa bahwa tubuh mereka “gagal” melahirkan secara normal. Namun, pesan tersebut justru memperlihatkan kekuatan dan cinta sejati seorang ibu, yang pada akhirnya memilih jalan yang paling aman untuk bayinya, mengesampingkan keinginan pribadi.
Didampingi Vincent Kosasih, Vior memasuki ruang operasi dengan tegar. Momen haru pun tiba tak lama kemudian. Setelah melalui perjuangan fisik dan emosional yang panjang, Vior dan Vincent kini resmi menyandang status sebagai orang tua. Mereka menyambut anak pertama mereka dengan selamat.
Kisah Vior ini menjadi pengingat yang indah sekaligus penting: proses melahirkan bukanlah tentang cara (normal atau caesar), tetapi tentang keselamatan ibu dan anak. Keputusan caesar adalah tindakan heroik yang diambil seorang ibu bersama tim medis untuk menjamin keselamatan buah hatinya.