
Jakarta, Indonesia – Dunia hiburan dan media sosial dikejutkan oleh aksi spontan yang dilakukan oleh komedian dan presenter ternama, Surya Insomnia. Beberapa waktu lalu, ia menjadi viral setelah terlihat turun langsung ke jalan, membawa material aspal, dan menambal sendiri lubang-lubang yang menganga di jalanan sekitar kediamannya di kawasan Tangerang Selatan. Apa yang dimulai sebagai aksi “iseng” kini menjadi pembicaraan hangat, bahkan menginspirasi banyak pihak tentang pentingnya kepedulian warga terhadap fasilitas umum.
Ditemui di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025), Surya Insomnia akhirnya angkat bicara mengenai motivasi di balik aksinya yang mendadak heroik tersebut.
Dari Keisengan Menjadi Inspirasi Keselamatan
Surya, yang dikenal luas sebagai pengisi acara komedi “Lapor Pak!“, mengaku bahwa niat awalnya murni didasari oleh keisengan dan inspirasi dari orang lain. Ia tidak menyangka aksinya akan menyebar luas di media sosial.
“Gue pernah lihat juga, ada orang yang kayak gitu sebelumnya dan itu menginspirasi gue buat oh iya ya, hal-hal kecil bisa menyelamatkan orang kalau dari lagi capek dan sekitarnya, atau lagi buru-buru,” ujar Surya.
Keisengan itu didorong oleh kesadaran akan bahaya yang mengintai di jalan berlubang. Namun, ia menekankan bahwa viralitas bukanlah tujuannya.
“Gue juga gak mau jadi viral, gara-gara Gilang dah. Gue iseng doang sebenarnya,” tuturnya dengan nada canda, mengacu pada rekannya yang mungkin membagikan video aksinya.
Meskipun terkesan low profile dan merendah, Surya akhirnya mengakui bahwa dorongan utamanya berasal dari lubuk hati yang paling dalam: keinginan untuk melindungi sesama pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.
Empati Seorang Pengendara Motor
Surya Insomnia memahami betul betapa berbahayanya jalan berlubang, khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua. Ia mengaku sering berkendara motor, dan pengalaman pribadinya itulah yang memicu tindakannya.
“Ngejagain ya sebagai warga. Kasihan kan buat orang-orang yang pakai motor, ojol ketemu lubang begitu dalam,” katanya.
Fokus Surya hanya pada satu titik lubang yang dianggapnya sangat berbahaya dan dalam. Ia sadar bahwa tindakannya bukanlah solusi permanen, tetapi setidaknya bisa menjadi pertolongan pertama yang mencegah kecelakaan.
“Cuma yang di situ doang, cuma lubangnya dalam dan bahaya buat pengendara motor. Karena gue juga bawa motor, jadi kayaknya membahayakan kalau gak di [tambal]. Gue juga gak tahu itu nanti bakal blesek lagi apa gak, gak tahu, tapi sementara bisa menghindarkan orang dari celaka. Intinya itu doang,” tegas Surya, menekankan bahwa keselamatan adalah prioritasnya.
Aksi Nyata, Biaya Minim: Bukti Kepedulian Tak Perlu Mahal
Salah satu detail menarik yang dibagikan Surya adalah betapa mudah dan murahnya material yang digunakan. Ia membongkar rahasia tambal sulam jalanannya tersebut.
“Pakai aspal. Murah kok itu di online banyak,” ungkapnya.
Surya Insomnia menggunakan aspal instan atau aspal cold mix yang memang tersedia luas di e-commerce. Bahan ini memungkinkan siapa saja untuk melakukan perbaikan jalan kecil tanpa perlu peralatan berat atau proses yang rumit, membuktikan bahwa kepedulian sosial dapat diwujudkan dengan biaya yang sangat terjangkau.
“Kalau bermanfaat ya alhamdulillah itu saja sih,” tutupnya dengan sederhana.
Aksi Surya Insomnia ini secara tidak langsung mengirimkan pesan kuat kepada masyarakat umum dan juga pemerintah daerah. Bagi masyarakat, ini adalah ajakan untuk tidak hanya menunggu pihak berwenang bertindak, tetapi juga mengambil inisiatif mandiri untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman. Bagi pemerintah daerah Tangerang Selatan, kasus ini menjadi sorotan terhadap efektivitas perawatan infrastruktur jalan.
Dampak Viral dan Gerakan ‘Iseng’ Nasional
Kejadian ini mengingatkan pada kasus-kasus serupa di mana individu atau komunitas mengambil tindakan perbaikan jalan karena frustrasi terhadap lambatnya respons pemerintah. Yang membedakan aksi Surya adalah statusnya sebagai figur publik. Dengan popularitasnya, tindakannya memiliki daya amplifikasi yang jauh lebih besar, berpotensi memicu gerakan “Aspal Iseng” serupa di seluruh Indonesia.
Fenomena ini sejatinya adalah manifestasi dari kesadaran kolektif yang tinggi. Ketika seorang figur publik sekelas Surya Insomnia turun tangan, hal itu menormalisasi tindakan kepedulian terhadap fasilitas publik dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama di lingkungan mereka, entah itu menambal lubang, membersihkan sampah, atau memperbaiki fasilitas yang rusak.
Aksi yang dimulai dari “iseng” ini telah bermetamorfosis menjadi sebuah gerakan inspiratif tentang tanggung jawab sosial. Surya Insomnia mungkin ingin tetap rendah hati dan tidak ingin menjadi viral, tetapi kontribusinya dalam meningkatkan keselamatan di jalanan telah meninggalkan jejak positif yang jauh lebih berharga daripada popularitas sesaat.