
Ariel NOAH Menjelma Jadi Dilan Dewasa: Kisah ITB hingga Amsterdam Siap Difilmkan
Kabar mengejutkan sekaligus menggembirakan datang dari jagat perfilman Tanah Air. Penulis kenamaan Pidi Baiq siap merilis dua novel terbaru dari semesta Dilan bertajuk “Dilan ITB 1997” dan “Dilan Amsterdam” dalam waktu dekat. Yang lebih heboh lagi, kisah Dilan saat beranjak dewasa, mulai dari kuliah di ITB, menikah, hingga hijrah ke Amsterdam ini, akan segera diadaptasi ke layar lebar. Dan yang tak kalah mencuri perhatian, sosok yang akan memerankan Dilan versi dewasa adalah musisi karismatik, Ariel NOAH.
Pengumuman ini sontak membuat publik heboh. Banyak netizen menyebut Ariel sebagai “The Real Dilan” karena karisma dan auranya yang dinilai paling pas dengan karakter legendaris tersebut. Ini menjadi langkah baru bagi Ariel di dunia akting, setelah bertahun-tahun dikenal sebagai vokalis band NOAH dengan suara khas dan persona misteriusnya.
Pilihan Hati Pidi Baiq: Ariel adalah Dilan
Pemilihan Ariel NOAH sebagai pemeran Dilan dewasa bukanlah keputusan yang mendadak atau tanpa pertimbangan. Pidi Baiq, sang kreator Dilan, mengaku bahwa sejak awal dirinya sudah merasa Ariel adalah sosok yang paling cocok.
“Kan saya sudah bilang, Ariel itu banyak betul. Selain Ariel, berarti saya enggak mau asal milih, kan? Banyak banget. Kok di otak saya teh Ariel terus ya?” ujar Pidi di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).
Menurut Pidi, Ariel memiliki aura dan karakter yang secara instan mengingatkannya pada Dilan. “Karena mungkin sosoknya ada bau-bau Dilan. Jadi ya, ‘Ini kayaknya cocok deh.’ Sama seperti dulu ke Iqbaal (Ramadhan), ini kayaknya ini deh,” lanjutnya. Meskipun Pidi sempat mempertimbangkan banyak aktor lain dan melakukan riset, hatinya tetap kembali pada Ariel. “Saya udah ke sana kemari loh. Udah buka YouTube, nonton film-film SMA. Tapi kok asyiknya ini (Ariel), gitu. Entah, ya itu jawabannya,” ungkapnya sambil tersenyum ke arah Ariel.
Pidi Baiq bahkan memberi pesan khusus kepada Ariel agar tidak terlalu berusaha meniru karakter Dilan secara berlebihan. “Saya pikir nanti ya udah, ‘Kau adalah Dilan.’ Jangan kau berusaha menjadi Dilan dalam akting, enggak usah. ‘Kau adalah Dilan,’ gitu,” kata Pidi, menandakan bahwa ia ingin Ariel membawa interpretasinya sendiri ke dalam karakter tersebut.
Kesamaan Karakter dan Makna Pribadi Ariel

Sutradara Fajar Bustomi, yang kembali dipercaya mengarahkan proyek ini, turut menilai bahwa Ariel memang memiliki banyak kesamaan dengan sosok Dilan. “Mungkin karena Ayah (Pidi) sering lihat dia di berita-berita naik motor, main musiknya juga sama,” imbuh Fajar, yang disambut anggukan Pidi.
Fajar menambahkan bahwa Ariel juga memiliki bakat melukis, sama seperti Dilan. “Suka melukis juga, ya kan? Gambarnya Ariel bagus banget tuh,” lanjutnya. Pidi menimpali dengan menyebut bahwa Dilan dan Ariel sama-sama anak band. “Dilan juga punya band. Diceritanya, dia memiliki band sendiri. Iya, vokalis. Tapi band indie,” tambah Pidi dengan tawa ringan.
Menariknya lagi, keterlibatan Ariel di film Dilan ternyata memiliki makna pribadi yang cukup mendalam baginya. Setelah lulus SMA, Ariel pernah mendaftar ke Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Seni Rupa dan Desain (FSRD), tetapi gagal diterima. Kini, melalui karakter Dilan, yang juga diceritakan sebagai mahasiswa Seni Rupa ITB, Ariel seolah bisa “menuntaskan” kisah yang sempat tertunda.
Proses Pendekatan dan Antusiasme Falcon Pictures
Produser Falcon Pictures, Frederica, mengungkapkan rasa antusiasmenya menyambut kehadiran Ariel. Ia sempat ragu apakah Ariel mau menerima tawaran tersebut, mengingat sudah cukup lama Ariel tidak bermain film setelah Sang Pemimpi.
“Pas pertama kali dapet ide Ariel gitu, ya rasanya luar biasa. Kita juga enggak tahu nanti apakah beliaunya mau atau tidak karena gapnya cukup jauh dari terakhir filmnya mas Riri (Sang Pemimpi). Tapi it’s worth to try gitu,” ujarnya. Setelah melalui beberapa kali pendekatan, Ariel akhirnya luluh dan menerima tawaran tersebut. “Berapa kali kita mencoba, akhirnya luluh juga hatinya. Dan ya, kita bersyukur Ariel bisa menjadi keluarga besar dari Dilan dan Falcon,” kata Frederica.
Ariel sendiri mengakui sempat galau menerima tawaran ini. “Waktu pertama ditawarin saya butuh waktu untuk menerima tawaran ini. Karena, sosok Dilan kan memang kuat sekali, jadi komitmen dalam hatinya harus dikuatin dulu didalam hati. Sampai akhirnya bisa menerima project ini,” jelasnya.
Produksi dan Jadwal Tayang
Film “Dilan ITB 1997” dijadwalkan mulai produksi pada Desember 2025, sementara “Dilan Amsterdam” akan menyusul setelahnya. Keduanya diproyeksikan tayang di bioskop pada tahun 2026. Bagi Ariel, waktu hadirnya proyek ini terasa pas, mengingat band NOAH sedang berada dalam masa rehat, memberinya ruang untuk mengeksplorasi bidang seni lain.
Identitas lawan main Ariel di film “Dilan ITB 1997” masih dirahasiakan oleh Frederica, namun ia menyebut bahwa mereka sempat berdiskusi dengan Ariel mengenai hal itu.
Pengumuman ini, yang disambut banjir dukungan dan rasa penasaran di media sosial, menandai era baru bagi semesta Dilan dan karier Ariel NOAH di dunia perfilman. Dengan kombinasi pesona karismatik dan karakter yang kuat, publik kini menantikan seperti apa versi Dilan ala Ariel NOAH akan memikat hati penonton.