
Jakarta – Dunia seni peran Indonesia berduka. Aktor serba bisa yang dikenal luas sebagai Kang Mus dalam serial fenomenal Preman Pensiun, Epy Kusnandar, telah berpulang ke pangkuan Ilahi. Ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu, 3 Desember 2025, tepat pukul 14.24 WIB. Kepergiannya yang tiba-tiba ini meninggalkan luka mendalam, terutama mengingat kronologi kejadian yang diceritakan pihak keluarga berlangsung begitu cepat dan dramatis.
🌅 Fajar Tragis: Kondisi Kritis Sejak Subuh
Kabar duka ini mulai menyebar setelah kejadian tragis di waktu subuh. Menurut penuturan putra almarhum, Damar Rizal Marzuki, ia menerima kabar pada pukul 05.30 WIB dan bergegas menuju rumah sakit.
“Kronologisnya begitu cepat kalau kata dokter,” ujar Damar Rizal Marzuki saat ditemui di rumah duka kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada hari yang sama. “Karena, penyakitnya berhubungan dengan alat yang paling vital, otak manusia ya. Sama kayak jantung.”
Damar menjelaskan bahwa saat ditemukan oleh istrinya, Karina Ranau, Epy Kusnandar sudah dalam kondisi sangat mengkhawatirkan. Bintang sinetron yang dikenal dengan ekspresi khasnya ini sudah berada di ambang batas kritis. Setibanya di RS PON, kondisi Epy Kusnandar sudah mencapai tahap yang sangat genting, bahkan pihak medis sudah menyampaikan kepada keluarga untuk bersiap dan “menunggu keajaiban”.
“Penyakit jantung, penyakit otak, itu bisa tiba-tiba. Bisa dalam hitungan detik, tidak sampai berhari-hari atau berbulan-bulan. Itu di situ udah mulai menunggu keajaiban,” tutur Damar Rizal Marzuki. Pernyataan ini menegaskan betapa cepatnya organ vital dapat mengalami kegagalan fungsi tanpa peringatan yang panjang.
🧠 Penyebab Fatal: Satu Titik di Batang Otak
Penyebab utama yang memicu kegagalan organ vital ini adalah kondisi medis yang kritis dan mendadak: penyumbatan pada pembuluh darah di bagian batang otak.
Adik kandung almarhum, Deniar Hendarsah, dengan suara bergetar mencoba menjelaskan betapa kecil namun fatalnya kerusakan yang terjadi.
“Penyumbatan pembuluh darah di batang otak,” terang Deniar Hendarsah. “Katanya ukurannya cuma segini. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas.”
Batang otak, sebagai penghubung antara otak besar dan sumsum tulang belakang, adalah pusat yang mengontrol fungsi-fungsi dasar kehidupan seperti pernapasan, detak jantung, dan kesadaran. Penyumbatan di area sekecil itu, dalam terminologi medis sering disebut stroke batang otak, memiliki tingkat fatalitas yang sangat tinggi karena langsung melumpuhkan sistem pendukung kehidupan.
🚫 Upaya Medis Mentok: Tensi Tinggi Menghalangi Tindakan Operasi
Keluarga dan tim medis berjuang keras untuk menstabilkan kondisi aktor kelahiran 1964 ini. Namun, harapan untuk melakukan intervensi bedah kandas. Kondisi kritis yang sudah mencapai tahap semi-koma, ditambah dengan tensi darah tinggi yang tidak kunjung turun, membuat tindakan operasi menjadi sangat berisiko dan tidak mungkin dilakukan.
Pihak rumah sakit telah memberikan upaya maksimal. Epy Kusnandar diberi alat bantu oksigen dan obat-obatan intensif untuk menaikkan tingkat kesadaran. Namun, takdir berkata lain. Alih-alih membaik, kondisinya justru semakin memburuk ketika tensinya mulai anjlok drastis.
💔 Kepergian Ditemani Cinta Kasih Keluarga
Deniar Hendarsah menceritakan momen-momen terakhir kakaknya di ruang perawatan. Keluarga besar, kerabat, dan sahabat mulai memadati ruangan, memberikan dukungan, doa, dan semangat hingga menit-menit terakhir.
“Akhirnya dengan bertahan beberapa jam, beberapa menit, sampai di suatu saat di ruangan itu udah dipenuhi sama keluarga, sama kerabat, terus menyemangati, ya akhirnya di pukul 14:24 dinyatakan detak jantung berhenti dan napas… nafas berpulang,” pungkas Deniar Hendarsah.
Kepergian Epy Kusnandar bukan hanya kehilangan seorang aktor, tetapi juga seorang pejuang. Ia pernah berjuang melawan tumor/kanker otak pada tahun 2010/2011 dan berhasil sembuh berkat pengobatan alternatif, sebuah kisah yang pernah menginspirasi banyak orang. Sayangnya, takdir menjemputnya melalui penyakit yang masih berkaitan dengan organ vital yang sama.
Rencananya, jenazah Epy Kusnandar akan dikebumikan pada Kamis, 4 Desember 2025, di tempat peristirahatan terakhirnya, TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Ribuan penggemar dan rekan sesama artis diperkirakan akan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang telah menghibur masyarakat dengan karya-karya ikoniknya.