:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/yono-bakrie1.jpg)
Merasa Terbebani Jadi Pemeran Utama di Film ‘Pesugihan Sate Gagak’
Aktor sekaligus komika Yono Bakrie mengaku merasa memiliki beban besar setelah dipercaya menjadi pemeran utama dalam film horor komedi terbaru berjudul Pesugihan Sate Gagak. Film ini akan tayang di bioskop mulai 13 November 2025, dan menghadirkan kisah absurd antara humor, horor, dan kritik sosial tentang keputusasaan manusia menghadapi kemiskinan.
Dalam film garapan sutradara Dono Pradana ini, Yono berperan sebagai Dimas, seorang pria sederhana yang bersama dua sahabatnya nekat melakukan pesugihan dengan cara tak biasa — yakni menjual sate dari daging burung gagak kepada makhluk halus. Dua sahabat Dimas, Anto dan Indra, masing-masing diperankan oleh Ardit Erwandha dan Benidictus Siregar.
“Setelah sekian lama selalu jadi pemeran pendukung, akhirnya kali ini saya dipercaya sebagai pemeran utama. Rasanya campur aduk antara bangga dan takut,” ujar Yono saat ditemui di pemutaran perdana film di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (5/11/2025).
Meski mengaku senang, Yono juga menyadari bahwa tanggung jawabnya kali ini lebih besar. “Bebannya berat karena harus jadi pusat cerita. Tapi karena dijalani bareng teman-teman yang sudah akrab, semuanya jadi terasa lebih ringan,” tambahnya.
Adegan Menantang dan Dukungan Sang Istri
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Yono dalam film ini adalah keberaniannya menjalani adegan tanpa busana. Dalam beberapa bagian cerita, Dimas dan dua temannya harus melakukan ritual pesugihan yang mengharuskan mereka tampil tanpa sehelai benang pun — bagian dari syarat mistis yang menjadi inti film.

Meski awalnya ragu, Yono tetap profesional. Ia bahkan sempat berdiskusi dengan sang istri sebelum menyetujui adegan tersebut. “Saya sempat bilang ke istri, ‘Di film ini ada adegan telanjangnya’. Tapi dia justru support seratus persen,” ucap Yono sambil tertawa.
“Istriku malah bercanda, katanya biar orang lain tahu betapa kasian aku. Ya, dia memang orangnya kocak dan selalu ngasih semangat,” tambahnya.
Rekan mainnya, Ardit Erwandha dan Benidictus Siregar, juga ikut menceritakan pengalaman unik selama syuting. “Berakting komedi udah biasa, tapi komedi horor sambil telanjang? Itu cuma ada di film ini,” kata Ardit.
Sementara Beni menambahkan, “Aku sama Ardit sempat malu, tapi Yono justru paling santai. Dia bilang tubuhnya sekarang sudah jadi milik masyarakat,” ujarnya sambil tertawa.
Menurut sutradara Dono Pradana, adegan tersebut memang penting karena menggambarkan keaslian ritual pesugihan yang menjadi inti cerita. “Dalam dunia pesugihan, ada syarat yang mengharuskan pelaku melepas pakaian. Tapi tentu saja kami syuting dengan tetap menjaga estetika dan tidak vulgar,” jelas Dono.
Cerita Unik: Ketika Sate Gagak Jadi Jalan Pintas Kekayaan

Film Pesugihan Sate Gagak bercerita tentang tiga sahabat miskin — Anto, Dimas, dan Indra — yang hidupnya penuh kesulitan. Anto (Ardit Erwandha) adalah pegawai warteg yang terdesak kebutuhan menikahi pacarnya, Andini (Yoriko Angeline), dengan mahar fantastis sebesar Rp150 juta. Dimas (Yono Bakrie) ingin membantu ibunya yang terlilit utang, sementara Indra (Benidictus Siregar) kepepet karena terjerat pinjaman online.
Dalam keputusasaan, mereka menemukan buku mantra pesugihan kuno peninggalan kakek Indra. Di sana tertulis cara mendapatkan kekayaan tanpa tumbal manusia — cukup dengan menjual sate dari daging burung gagak kepada makhluk halus.
Awalnya, ide itu mereka anggap sebagai candaan. Namun ketika ritual dijalankan, hal-hal ganjil mulai terjadi. Pelanggan pertama mereka bukan manusia, melainkan makhluk gaib seperti genderuwo, pocong, dan kuntilanak yang rela antre membayar mahal demi sate gagak mereka.
Kehidupan trio ini berubah drastis. Mereka menjadi kaya raya, utang lunas, dan Anto bisa menikahi Andini. Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Setiap malam, para makhluk halus terus datang menagih sate baru, membuat hidup mereka berubah menjadi mimpi buruk.
Dono Pradana menjelaskan, film ini tidak hanya menyuguhkan humor dan ketegangan, tapi juga mengandung pesan sosial. “Pesugihan Sate Gagak menggambarkan bagaimana manusia bisa tergoda jalan pintas demi kekayaan, tapi selalu ada harga yang harus dibayar,” katanya.
Aktor Komedi di Dunia Horor
Selain Yono Bakrie, Ardit Erwandha, dan Benidictus Siregar, film ini juga dibintangi oleh Yoriko Angeline, Nunung, Arief Didu, Firza Valaza, serta sejumlah komika populer seperti Arif Alfiansyah, Ence Bagus, dan Akbar Kobar. Kehadiran para komika ini membuat film bergenre horor-komedi ini terasa ringan sekaligus menghibur.
Yono mengaku terkejut setelah melihat hasil akhir film. “Awalnya saya minder dengan kemampuan akting saya. Tapi setelah lihat hasilnya di layar, ternyata bagus banget. Saya yang main malah ikut terhibur,” ujarnya.
Ia pun merasa pengalaman ini menjadi titik penting dalam kariernya. “Bisa jadi pemeran utama itu rasanya seperti naik kelas. Semua prosesnya saya nikmati, meski berat,” tutupnya dengan senyum bangga.
Film Pesugihan Sate Gagak akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 13 November 2025. Cerita uniknya yang memadukan mistis dan komedi diyakini akan memberi warna baru dalam perfilman horor Indonesia — penuh tawa, ketegangan, sekaligus pesan moral yang dalam.